|
Kisah Seorang Kakak yang Memberikan Tulang Sumsum Untuk Adiknya yang Sakit |
Seorang gadis kecil menawarkan diri untuk menyumbangkan sumsum tulangnya kepada adik laki-lakinya yang sakit parah, meski orang tua mereka kesulitan mencari biaya medis yang mahal.
Melansir uug-uugboots, Senin (4/11/2019) nama gadis itu Xiao Qingfeng yang berusia enam tahun, berasal dari China. Ia memberi tahu adiknya, Xiao Qingle yang berusia empat tahun dengan berlinangan air mata, "Jangan takut, dik. Aku pasti menyelamatkan kamu."
Qingle menderita kelainan darah yang parah dan membutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk bertahan hidup. Meskipun saudara perempuannya secara medis bisa menyumbangkan sumsung tulang, namun biaya operasi yang mencapai 60 Poundsterling (sekira Rp1 miliar) sangat mahal bagi orang tua mereka yang berprofesi sebagai petani.
Qingfeng dan Qingle berasal dari desa Jingshan di Kabupaten Shangli, Provinsi Jiangxi. Mereka memiliki satu kakak perempuan Xiao Qingru, yang berusia tujuh tahun. Qingle didiagnosis menderita Thalassemia, kelainan darah bawaan, pada Juli membuat tubuhnya tiba-tiba menjadi lemah.
"Sangat lemah bahkan dia tidak bisa berjalan," kata Xiao Taobing, ayahnya kepada SerbaCasino.
Orang yang menderita talasemia menghasilkan hemoglobin yang tidak atau terlalu sedikit, yang digunakan oleh sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, menurut NHS. Pasien akan membutuhkan perawatan seumur hidup dengan transfusi darah, dan satu-satunya obat untuk kondisi ini adalah transplantasi sel induk atau sumsum tulang.
Xiao (37) dan istrinya Zhan Honghua (37) keduanya petani dan miskin. Untuk memperbaiki situasi keuangan mereka, Xiao pergi bekerja di Provinsi Guangdong pada tahun lalu. Tetapi penyakit putranya telah mengubah kehidupan keluarga.
Qingle memiliki Beta Thalassemia parah, dan untuk membuatnya tetap hidup, Xiao harus membawa anak itu ke rumah sakit setiap 10 hari sekali untuk menjalani transfusi darah. Pada bulan September, ia membawa putranya ke Rumah Sakit Selatan di Guangzhou untuk mencari tahu apakah putrinya cocok dengan putranya untuk transplantasi sumsum tulang.
Hasilnya positif, tetapi dia disuruh menyiapkan setidaknya 550.000 yuan (sekira Rp1 miliar) untuk prosedur transplantasi. Untuk menjaga Qingle, Xiao harus berhenti dari pekerjaan konstruksinya dan sekarang mengambil pekerjaan serabutan, termasuk mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang pada malam hari untuk dijual demi uang.
Dia menghasilkan sekitar 3.000 yuan (sekira Rp5,9 juta) sebulan dan telah meminjam lebih dari 30.000 yuan (sekira Rp57 juta) dari teman-teman dan kerabatnya untuk membeli transfusi darah. Tetangganya dan pemerintah setempat telah menyumbangkan hampir 30.000 yuan (sekira Rp37 juta) untuk membantu keluarga itu. Tetapi angka itu jauh dari biaya operasi.
Qingfeng sangat sangat dekat dengan adiknya. Setelah diberi tahu bahwa sumsum tulangnya bisa menyelamatkan nyawa saudaranya, Qingfeng menghiburnya dan berjanji akan berada di sisinya. Dia memberi tahu Qingle di bangsal rumah sakitnya, "Jangan takut, dik. Saya pasti akan menyelamatkan kamu. Kita akan bermain petak umpet bersama lagi saat kamu sehat."
"Sepanjang saya bisa menyelamatkan adik saya, saya tidak takut darah saya diambil, saya tidak takut sakit. Harapan terbesar saya adalah agar adik saya cepat sehat sesegera mungkin. Saya ingin bermain dengannya dan pergi ke sekolah bersamanya," katanya kepada seorang wartawan setempat.
Keluarga telah membuat halaman urun dana di situs web amal China. Mereka telah menerima sumbangan 24.822 yuan setara Rp 66 juta.
Blog Archive